Langsung ke konten utama

Saingan Baru Midjourney! Tools AI Ini Viral di Kalangan Pegiat Seni Digital

Jika kamu menyukai seni gambar digital, kemungkinan kamu pernah mendengar nama Midjourney, Tools AI penghasil gambar berbasis kecerdasan buatan.
Terlepas pro kontra yang ada terkait originalitas dan hak cipta, tools AI ini terus berkembang untuk hasilkan gambar yang hyper realistic, yang semakin mirip dengan aslinya.

Tapi sejak awal Agustus kemarin, ada satu tools yang ramai banget dibicarakan di pegiat seni digital berbasis AI. Namanya Flux.

JADI INI CERITA TENTANG...
Tools AI yang bisa ngebantu kamu untuk hasilkan gambar yang memiliki akurasi tinggi, hampir mirip kayak gambar aslinya.

Jadi banyak banget profesional kreatif dan penggemar seni yang mulai pindah ke alat baru ini, dan setelah aku amati postingan mereka, aku jadi enggak heran sih sama si Flux ini.
Dengan kemampuan fotorealistik dan fitur-fiturnya yang keren, Flux cepet banget dapet reputasi sebagai game-changer di dunia seni digital.
Sampai-sampai, Midjourney yang udah lama jadi raja mulai kebanting.

RAJA PEMBUAT GAMBAR, Midjourney yang Legendaris

Kita harus akui, Midjourney emang udah lama jadi raja.
Selama ini, Midjourney selalu jadi tools AI andalan buat bikin gambar resolusi tinggi yang artistik banget.
Update terbarunya, Midjourney V6.1, makin nambahin kemampuan visual dan pemahaman semantik yang lebih dalam, bikin para seniman digital makin betah.
Tapi, dengan munculnya Flux, kayaknya era Midjourney yang nggak tertandingi bisa aja segera berakhir.
Meskipun isu soal penggunaan data buat latih model AI masih jadi perdebatan, xAI terus aja maju dan inovasi di bidang AI makin gila.
Mungkin Midjourney nggak lagi jadi raja yang nggak bisa dikalahin.

Model baru Flux.1 dan Grok 2.0 yang pakai teknologi Flux, udah bikin heboh dunia seni AI.
Sekarang, seniman AI punya lebih banyak pilihan alat keren buat bikin karya.

Jadi si Flux ini adalah karya dari Black Forest Labs, tim yang juga bikin Stable Diffusion dulu.
Flux punya tiga model: Flux.1 Pro, Flux.1 Dev, dan Flux.1 Schnell, masing-masing dirancang buat nge-push batasan-batasan dalam bikin gambar AI.
💎 Flux.1 Pro: Model premium, tertutup, tersedia lewat API, kualitas top dan fitur paling canggih.
💎 Flux.1 Dev: Model open-source, pas buat komunitas yang pengen eksperimen dan adaptasi buat penggunaan non-komersial.
💎 Flux.1 Schnell: Versi yang lebih ringan dan cepat, cocok buat pemakaian pribadi, dengan kecepatan sampai 10 kali lebih cepat.
Dengan 12 miliar parameter,
Model-model ini pakai teknik canggih kayak Rectified Flow Transformers dan rotary positional embeddings.
Hasilnya?
Gambar fotorealistik, detailnya tinggi, dan anatomi yang akurat banget, mulai bikin standar baru di industri.

PERBANDINGAN LANGSUNG Flux vs. Midjourney

Biar kamu makin kebayang kecanggih si Flux ini, aku udah kumpulkan perbandingan gambar antara Flux dengan Midjourney menggunakan prompt yang sama. Gambar ini aku kumpulkan dari pegiat gambar seni digital dari postingan media sosial X.
Ini dia perbandingannya:

Credit by Hugo on X

Credit by Steven on X
Credit by Dogan on X
Sejak dirilis, feed di X ku dipenuhi gambar-gambar keren dari Flux, dan banyak yang kagum dengan kemampuan model ini buat bikin seni yang super realistis.
Banyak yang bilang kalau sekilas, hampir mustahil bedain antara gambar AI dan foto asli—ini bukti betapa hebatnya Flux.
Respons yang heboh dari komunitas ini nunjukin kalau Flux bukan cuma tren sesaat.
Pengaruhnya kayaknya bakal terus tumbuh, mungkin bakal bikin perubahan besar.
Tapi pertanyaannya,
Bisakah Midjourney tetap bertahan lawan penantang baru ini?
Yang pasti, sekarang ini dunia seni AI makin seru dan dinamis, dengan Flux yang memimpin jalan ke era baru kreativitas digital.

Bagiku enggak semua teknologi harus diikuti, namun jika ada teknologi yang bisa membantu pekerjaan dan kehidupan kita lebih baik, kenapa enggak dicoba?
Seperti kata Charles Darwin, 'Yang paling bisa bertahan hidup adalah yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan."-

Jadi, tools AI yang udah kamu pelajari untuk membantu pekerjaan dan kehidupanmu?
Bagikan pengalamanmu dong....






Komentar

  1. Dan sampai lahir lagi si Flux lebih canggih lagi, aku yg gapptek ini nyobain sekali pun belum pernah... Wkkk...

    Baiklah, mari kita coba.

    Kmaren nyari2 AI gratisan yg bisa menghasilkan animasi sederhana dari promt teks doang. Itu pun gak nemu😅. Ada rekomendasi, Kak?

    BalasHapus
  2. ya ampun, baru tahun 2024 AI udah secanggih ini ya. Gimana lagi tahu 2054 nanti mungkin udah banyak kali orang nikah sama AI saking miripnya gestur dan tampilannya udah kayak makhluk hidup. Aku ga pernah berurusan sama AI versi gambar gini kak, cuma tau Chat GPT hahaha

    BalasHapus
  3. Pernah kok narsis pake AI dan selama seminggu poto itu kupake jadi profil pic, hahaa. Baru sekali itu sih nyobain, abis itu malu sendiri dan ganti poto profil. Lalu ini yang terbaru malah jauh lebih mirip aslinya?? Boleh lah dicobain lagi :D

    BalasHapus
  4. Belum pernah pakai fitur yang untuk photo. Gaptek x bah.

    BalasHapus
  5. keren, tapi serem juga kalau disalahgunakan yakan.

    BalasHapus
  6. Keren nih toolsnya untuk aku yang AI nya masih seputar Chat GPT doang. tapi sejauh ini memang belum ada regulai penggunaan tools kayak gini kan kak, takutnya malah disalahgunain toh.

    BalasHapus
  7. AI ini emang memudahkan hidup, ya. Cuma masiu takut-takut dalam menbcobanya. Tenks buat informasinya, Kak.

    BalasHapus
  8. Lebih bagus hasil flux ya, tapi meski pun gitu awak yg jiwa seni nya kurang, gak begitu banyak berhubungan dengan bidang ini
    Sejauh ini msh pake canva dan AI lain sebatas utk editing gambar
    Klo menggambar nya sih belum

    BalasHapus
  9. Mesti dicoba nih. Aku pakai AI toold\s baru ChatGPT & Gemini aja .hihi

    BalasHapus
  10. Sejauh ini AI yang aku tau dan sering gunakan hanya chatGPT. Ah sepertinya aku ketinggalan jauh.

    BalasHapus
  11. Bagi rekomendasi AI yang menggunakan promt teks ke gambar dong. Mau buat buku mewarnai untuk anak. Kalau pakai AI lisensinya boleh di perjual belikan kan?

    BalasHapus
  12. Zaman mengikuti teknologi. Buatku sendiri, bukannya beruntung dengan pesatnya perkembangan teknologi sekarang, tapi lebih "menakutkan".

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pikirkan; Apa Hal Yang Benar-Benar Berharga Jika Semua Diambil Darimu?

Hula.... kita sudah di pertengahan tahun 2024. Bagaimana dengan Goalsmu? Apakah kamu masih ingat resolusi tahun 2024-mu? Sudah berapa banyak tujuan yang tercapai hingga hari ini? 1? 2? 4? atau malah NOL BESAR?  Dan hayoo jujur, kapan nih terakhir kali kamu membuka rencana dan resolusi 2024 yang udah kamu susun di awal tahun kemarin?  Menurut survei dari University of Scranton, hanya 8% orang yang berhasil mencapai resolusi yang mereka tetapkan. Artinya, ada 92% orang yang gagal. Jadi, ketika kamu gagal mencapai tujuanmu, kamu tidak sendirian, ada 92% lainnya bersamamu. Jangan sedih. LOL. JADI INI CERITA TENTANG... Pengalamanku yang gagal menentukan apa yang benar-benar penting untuk hidup. Sebelum menuliskan reolusi tahun ini, aku udah baca buku dan nonton puluhan video di Youtube tentang bagaimana membuat Goals yang 'benar'. Aku catat poin pentingnya. Aku sesuaikan dengan kebiasaan dan kebutuhanku. Dan mulai aku rumuskan satu per satu. Ada 8 areal hidup di tahun ini yang jadi...

Teknologi Yang Membuatmu Abadi

"You're not just taking a picture; you're capturing their souls, preserving it in a box, freezing it for eternity."  Sebagai salah satu penghuni semu planet bumi, aku sangat takjub dengan banyaknya kemudahan yang didapatkan selama hidup hingga kini. Dan pesan singkat yang kemarin aku terima dari seorang keluarga di Kampung Adat Tololela, Bajawa buat aku semakin bersyukur bisa hidup di era informasi saat ini. Matilda atau mama Ide, begitu aku biasa memanggilnya, mengirimkan sebuah pesan video melalui WhatsApp. Isinya adalah video seorang wanita yang sedang memasak di tempat perapian favoritku dulu. Tempat sakral dimana aku menghabiskan banyak waktu untuk belajar bersama mama Ide dan alm oma Vero, keluarga baru yang selalu menyambutku dengan hangatnya moke dan nikmatnya Ra'a rete. Aku gak begitu memperhatikan isi percakapan mereka dalam video itu. Melihat video singkat itu, segera pikiranku terbang 4 ribu-an km jauhnya. Ke perkampungan di atas bukit yg dikelilingi ...