Langsung ke konten utama

The Lucky Factor: Rahasia yang Gak Pernah Dibahas dalam Seminar Sukses

I learned patience, perseverance and dedication. Now  I really know myself, and i know my voice. Its a voice of pain and victory. - ANTHONY HAMILTON

Berapa kali kamu dengar orang bilang 'kerja keras pasti sukses'? Dan berapa kali kamu lihat orang kerja keras tapi tetap aja hidup pas-pasan? 
Kalau kamu masih percaya sukses itu 100% hasil kerja keras, tulisan ini bakal ubah cara pandangmu tentang kehidupan. Dan mungkin... bakal bikin hidupmu lebih tenang.

Jadi ini cerita tentang...

Kemarin aku baru aja aku selesai nonton satu video di YouTube yang seolah menjawab berbagai pertanyaan dan kegusaranku beberapa waktu terakhir. So, ini beberapa insight yang aku dapatkan:

Sukses Itu Kayak Makan di Restoran Viral 
Kamu pernah kena 'racun kuliner tiktok' a.k.a rekomendasi tempat makan yang viral?
Udah jadi rahasia umum kalo setiap kuliner yang hype antrinya pasti panjang kali.
Nah, kesuksesan itu mirip kayak dapat tempat duduk di sana pas jam makan siang. Bisa jadi kamu udah antri lama, tapi kalau timing-nya gak pas, tetap aja gak dapat tempat. Sebaliknya, ada juga yang baru datang, eh dapat tempat karena kebetulan ada yang baru selesai makan. Ini yang kita sebut "bias egosentris" - kadang kita mikir sukses itu pure hasil usaha, padahal ada faktor hoki yang main.

Bukti Keberuntungan di Dunia Olahraga
Kalian tau nggak? Ternyata di dunia hockey, anak-anak yang lahir di awal tahun (Januari-Maret) punya peluang lebih gede buat jadi atlet profesional. Kenapa? Karena waktu kecil, mereka secara fisik lebih mature dibanding temen-temen seangkatannya yang lahir di akhir tahun. Ini pure keberuntungan kan? Mereka nggak bisa milih mau lahir kapan.

Lokasi Itu Penentu Kali
Coba kamu bandingkan:
- Programmer di Jakarta bisa dapat gaji 15 juta/bulan
- Di Medan mungkin 7-8 juta/bulan
- Di Gunungsitoli atau Sibolga mungkin 4-5 juta/bulan

Ini contoh nyata bahwa lokasi itu ngaruh kali. Kayak Raditya Dika misalnya, kalau dia lahir dan besar di Tanjung Balai, belum tentu bisa secepat ini sukses jadi content creator. Tapi karena dia di Jakarta, akses ke industri hiburan lebih gampang.

Skill + Hoki = Sukses
Kesuksesan itu kayak bikin Mie Aceh yang enak:
- Perlu bahan bagus (bakat)
- Cara masak yang tepat (kerja keras)
- Tapi juga timing yang pas (hoki)
Contoh nyatanya banyak:
- Arief Muhammad: kerja keras bikin konten, tapi juga hoki karena mulai ngonten di IG dan Youtube di masa yang tepat
- Atta Halilintar: rajin produce content, tapi beruntung juga punya modal keluarga yang mendukung
- Baim Wong: talent acting oke, tapi popularitasnya makin ningkat justru dari konten YouTube yang viral gimik. Ini pure timing. To be honest, i dont like that type of content tho-

Efek "Yang Sukses Doang Yang Keliatan"
Ini mirip kayak bisnis kuliner di Medan:
- Kita tau Ucok Durian yang sukses
- Tapi berapa banyak penjual durian yang tutup?
- Yang gagal mungkin kerja sama kerasnya, cuma timing-nya kurang pas
Atau contoh lain:
- Banyak yang tau Ruangguru sukses
- Tapi berapa startup edtech yang gagal?
- Padahal foundersnya sama-sama lulusan luar negeri, sama-sama kerja keras
Pentingnya Bersyukur dan Tetap Rendah Hati
Nah, dari video ini juga aku belajar beberapa hal penting:
1. Kerja keras itu wajib, tapi gak cukup
- Kayak Pak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kerja keras tapi juga ada faktor timing dan kesempatan
- Atau Boy William, talent host oke, tapi popularitas makin naik karena Nebeng Boy. Lagi-lagi di timing yang tepat

2. Jangan lupa bersyukur sama kesempatan yang dikasih
- Kita bisa kuliah itu udah beruntung
- Punya akses internet buat belajar online juga privilege
- Tinggal di kota besar dengan banyak kesempatan itu bonus

3. Support sistem itu penting
- Keluarga yang support pendidikan
- Lingkungan yang mendukung kemajuan
- Koneksi yang bisa buka pintu kesempatan

Penutup

Jadi kesimpulannya sederhana: kerja keras itu perlu, tapi mengakui peran hoki dalam hidup kita itu gak bikin prestasi jadi berkurang. Malah bikin kita jadi lebih bijak dan empati sama orang lain.
Nah, gimana menurutmu? Ada pengalaman serupa yang mau dibagi? Atau ada pandangan berbeda? Yok kita diskusi, agar jadi pembelajaran buat kita semua.

Jika kamu mau tonton videonya, klik disini ya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saingan Baru Midjourney! Tools AI Ini Viral di Kalangan Pegiat Seni Digital

Jika kamu menyukai seni gambar digital, kemungkinan kamu pernah mendengar nama Midjourney, Tools AI penghasil gambar berbasis kecerdasan buatan. Terlepas pro kontra yang ada terkait originalitas dan hak cipta, tools AI ini terus berkembang untuk hasilkan gambar yang hyper realistic, yang semakin mirip dengan aslinya. Tapi sejak awal Agustus kemarin, ada satu tools yang ramai banget dibicarakan di pegiat seni digital berbasis AI. Namanya Flux. JADI INI CERITA TENTANG... Tools AI yang bisa ngebantu kamu untuk hasilkan gambar yang memiliki akurasi tinggi, hampir mirip kayak gambar aslinya. Jadi banyak banget profesional kreatif dan penggemar seni yang mulai pindah ke alat baru ini, dan setelah aku amati postingan mereka, aku jadi enggak heran sih sama si Flux ini. Dengan kemampuan fotorealistik dan fitur-fiturnya yang keren, Flux cepet banget dapet reputasi sebagai game-changer di dunia seni digital. Sampai-sampai, Midjourney yang udah lama jadi raja mulai kebanting. RAJA PEMBUAT GAMBAR,...

Pikirkan; Apa Hal Yang Benar-Benar Berharga Jika Semua Diambil Darimu?

Hula.... kita sudah di pertengahan tahun 2024. Bagaimana dengan Goalsmu? Apakah kamu masih ingat resolusi tahun 2024-mu? Sudah berapa banyak tujuan yang tercapai hingga hari ini? 1? 2? 4? atau malah NOL BESAR?  Dan hayoo jujur, kapan nih terakhir kali kamu membuka rencana dan resolusi 2024 yang udah kamu susun di awal tahun kemarin?  Menurut survei dari University of Scranton, hanya 8% orang yang berhasil mencapai resolusi yang mereka tetapkan. Artinya, ada 92% orang yang gagal. Jadi, ketika kamu gagal mencapai tujuanmu, kamu tidak sendirian, ada 92% lainnya bersamamu. Jangan sedih. LOL. JADI INI CERITA TENTANG... Pengalamanku yang gagal menentukan apa yang benar-benar penting untuk hidup. Sebelum menuliskan reolusi tahun ini, aku udah baca buku dan nonton puluhan video di Youtube tentang bagaimana membuat Goals yang 'benar'. Aku catat poin pentingnya. Aku sesuaikan dengan kebiasaan dan kebutuhanku. Dan mulai aku rumuskan satu per satu. Ada 8 areal hidup di tahun ini yang jadi...

Panduan Mudah Mengatasi Rasa Bosan Ketika Liburan. Bahkan Bisa Cuan.

Travel membuka mata kita bahwa seberapa pun luasnya pengetahuan yang kita miliki, selalu ada hal baru untuk dipelajari. - Unknown Siapa yang setuju kalau liburan akhir tahun adalah momen yang selalu dinanti-nanti? Hehe. Meski enggak semua rencana liburan berhasil diwujudkan, rasanya seru juga ya kalau tahun ini kita bisa merealisasikannya. Enggak terasa, tahun ini tinggal menghitung hari. Kurang dari sebulan, kita akan masuk ke tahun baru. Sebagai salah satu orang yang beruntung bisa menikmati liburan, kamu pasti pernah merasa bosan meski sedang berada di tempat yang indah. Mungkin semua rencanamu berjalan lancar, tapi tetap saja ada perasaan kurang puas. Jangan khawatir, itu normal kok! Di era serba digital ini, kebosanan saat liburan bisa diatasi dengan mudah. Berbekal gadget di tangan, banyak cara seru untuk menikmati waktu luang, bahkan tanpa harus repot mencari aktivitas tambahan. Liburan seharusnya jadi waktu untuk melepas penat dan melupakan rutinitas yang membosankan. Tapi engg...