Langsung ke konten utama

Goresan di Penghujung Kelima

 A mind is like a browser. 57 tabs open. 5 of them are frozen. And I have no idea where the music is coming from.

Aku Marah. Bukan ke Dunia. Tapi ke Diriku Sendiri.
Akhir-akhir ini aku capek. Capek banget.
Bukan karena kerjaan yang terlalu banyak. Tapi karena aku gak pernah benar-benar fokus. Semua terasa setengah-setengah. Semua terasa kabur.

Setiap hari aku duduk depan laptop, niatnya kerja. Tapi yang kulakukan malah buka tab satu ke tab lain. Dari WhatsApp ke YouTube. Dari Instagram ke TikTok. Dari niat ngerjain ke... malah rebahan.
Dan ini bukan cuma soal “malas”. Ini lebih dalam dari itu.

Jadi ini cerita tentang aku yang bingung. Aku yang frustrasi. dan aku yang kesel.
Jangan baca tulisan ini kalau energimu tinggal dikit atau kondisi hatimu sedang gak stabil.

Jadi...setiap kali mau mulai sesuatu, otakku kayak ditarik ke segala arah. Gak bisa diam. Gak bisa fokus. Ada aja yang mengalihkan perhatian. Notifikasi, pikiran gak penting, rasa takut ketinggalan, rasa bersalah gak produktif...
Lama-lama aku mulai tanya: “Apa aku rusak ya? Kenapa semua orang bisa produktif, dan aku bahkan gak bisa fokus lima menit?”

Dan jujur… aku marah.
Aku marah ke diri sendiri. Marah karena kenapa aku begini terus? Kenapa aku biarkan hidupku dikendalikan hal-hal yang bahkan gak penting?

Aku sering memikirkan ini saat tengah malam. Sendirian. Gak bisa tidur. Ngerasa ada yang salah, tapi gak tau apa yang harus diubah.
Tapi sekarang aku sadar: selama ini aku hidup dalam mode autopilot. Semua terasa darurat. Semua ingin dikerjakan sekarang juga. Tapi kenyataannya?
Aku gak menyelesaikan apa-apa.
Dan ironisnya, aku selalu merasa kekurangan waktu. Padahal waktu ada. Tapi habis buat hal-hal yang gak pernah aku pilih dengan sadar.
Aku hidup dalam dunia yang terlalu bising. Dan aku biarkan suara dunia itu lebih keras dari suara dalam diriku sendiri.

Dan setelah sekian lama, aku berhenti menyalahkan waktu, menyalahkan kerjaan, menyalahkan keadaan.
Aku berhenti... dan mulai jujur: aku punya masalah dengan fokus.
Dan di tengah amarah dan frustrasi itu, aku merasa… lega.
Lega karena aku gak lagi pura-pura produktif. Lega karena aku berhenti menyamar sebagai orang yang “baik-baik aja”. Lega karena aku tahu akar masalahku.

Sekarang aku tahu: kalau aku terus begini, aku akan kehilangan diriku sendiri.

Pertanyaannya Sekarang Bukan “Apa yang Harus Aku Lakukan?” Tapi…
Apakah aku akan terus hidup kayak gini?
Apakah aku akan terus pura-pura sibuk, padahal aku gak kemana-mana?

Apakah aku akan terus tenggelam dalam distraksi, terus merasa tertinggal, terus berpura-pura kuat... padahal dalam hati aku lelah?
Atau… akhirnya aku ambil alih lagi hidupku?

Kalau kamu baca ini dan ngerasa relate… mungkin ini saatnya kamu berhenti juga.
Berhenti dari siklus yang sama: buka HP, scroll, panik, nyalahin diri sendiri, lalu ulangi lagi besok.
Mungkin, yang kamu butuh bukan lebih banyak “tips produktif” atau to-do list cantik.
Mungkin, kamu butuh duduk, diam, dan jujur: "Apa yang sebenarnya aku butuhkan?"

Dan aku tahu, perjalanan ini belum selesai. Tapi setidaknya sekarang aku tahu: aku harus ambil kendali.

Jadi sekarang, pertanyaannya balik ke kamu:
Kamu mau terus larut dalam distraksi?
Atau kamu mulai ambil alih hidupmu, sebelum semuanya benar-benar habis?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Staycation: Daftar Hal Menarik Yang Bisa Kamu Lakuan

Staycation itu ternyata bisa jadi momen asyik banget, lho! Di tengah rutinitas yang kadang bikin kita jenuh, staycation hadir sebagai solusi seru untuk menikmati waktu berkualitas tanpa harus pergi jauh dari rumah. Selain lebih hemat, aktivitas ini juga memberikan kesempatan untuk menjelajahi hobi baru, mempererat hubungan dengan keluarga, atau sekadar menikmati waktu santai sendiri. Jika kamu ingin meningkatkan pengalaman staycationmu, maka kamu bisa baca tulisan ini sampaik akhir. Gak cuma itu, kamu juga akan dapatkan promo yang bisa buat kantongmu gak bolong. 1. Quality Time Bareng Keluarga Kalau biasanya semua sibuk dengan urusan masing-masing, staycation bisa jadi waktu yang pas untuk lebih dekat dengan keluarga. Cobalah adakan malam permainan seru dengan permainan papan atau kartu favorit. Mulai dari Monopoly, Uno, sampai Codenames, semuanya bisa jadi hiburan yang nggak hanya bikin ketawa tapi juga mempererat hubungan keluarga. Nggak cuma itu, kamu juga bisa masak bareng keluarga...

Melatih Self Awareness dan Self Compassion Untuk Semakin Menyayangi Diri Sendiri

 The easiest person to deceive is one's own self - Edward George Sebagai salah satu penghuni semu planet bumi, aku sering kali terjebak dalam labirin pikiran yang penuh dengan penilaian dan ekspektasi. Dalam perjalanan hidup ini, kita sering kali lupa untuk memberi ruang bagi diri kita sendiri. Kita membandingkan diri dengan orang lain, menetapkan standar yang tidak realistis, dan sering kali mengabaikan kebutuhan serta perasaan kita sendiri. Namun, di sinilah pentingnya memiliki kemampuan self-awareness, sebuah kesadaran yang mendalam tentang siapa kita, apa yang kita rasakan, dan bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Jadi ini cerita tentang.... Aku teringat saat pertama kali aku menyadari betapa pentingnya self-awareness. Di tengah kesibukan dan tekanan hidup, aku merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton. Setiap hari, aku berusaha memenuhi ekspektasi orang lain, tanpa menyadari bahwa aku mengabaikan kebutuhan dan perasaanku sendiri. Hingga suatu ketika, ak...

CHATGPT LEWAT! Inilah DeepSeek. Pendatang Baru Dari Tiongkok Yang Ramai Dibicarakan Akhir-Akhir Ini.

 Technology is teaching us to be human again - Simon Mainwaring Bayangkan punya asisten pribadi yang bisa menjawab pertanyaan rumit dalam hitungan detik, membantu menganalisis data, atau bahkan merangkum dokumen panjang hanya dengan satu perintah. Itulah DeepSeek—tools canggih berbasis AI yang dirancang untuk memudahkan pekerjaan, riset, atau sekadar memuaskan rasa penasaran. Tapi apa sebenarnya yang membedakannya dari tools sejenis? Bagaimana cara memaksimalkan fiturnya? JADI INI CERITA TENTANG... Sebuah produk teknologi dari Tiongkok yang sedang ramai dibicarakan oleh pebisnis dan pegiat teknologi. Sebuah teknologi yang buat Nvidia sempat merugi 600 miliar dollar. Dan ini adalah pembahasan singkat mengenai deepseek, sebuah produk yang dibuat jauh lebih murah dibandingan Open AI. 3 Hal yang Perlu Diketahui tentang DeepSeek Bukan Hanya Mesin Pencari Biasa DeepSeek tidak sekadar mencari kata kunci, tapi memahami konteks pertanyaan. Misalnya, jika kamu tanya, “Apa penyebab inflasi di...